Kamis, 13 Maret 2008

MANFAATKAN WAKTU YANG TERSISA

Suatu hari di sebuah antrian, tampak seorang kakek berumur sekitar 70 tahunan
Giliran saya masih harus menunggu berapa lama?" Tanya si kakek. "Tunggu saja kek, nanti dipanggil sesuai nomer urut". Selang beberapa saat, sikapnya terlihat gelisah, sebentar-bentar dia melihat ke jam dinding, mulai mondar-mandir seolah tidak sabar menanti. Diberanikan diri menghampiri petugas dan bertanya dengan was-was karena takut marah. "Masih lama ya?" "Ya! Tunggu saja" jawab petugas itu.

Saat giliran nomer urutnya sudah dekat, tiba-tiba ada pengumuman bahwa tiba waktunya istirahat. Si kakek dengan kesal kembali duduk, kemudian berdiri, lalu mulai berjalan mondar-mandir.

Kejadian itu memancing reaksi 2 remaja yang juga sedang menunggu di situ, "Si Kakek itu kelihatan gelisah dan tidak sabaran ya. Sudah setua itu memangnya dia punya kesibukan apa kok menunggu aja tidak sabar begitu" Kemudian ditimpali oleh temannya, "Iya tuh, udah berumur setua itu, ngapain sih kok maunya buru-buru. Waktu kan masih panjang, belum juga larut malam".


Dengan tidak terduga oleh kedua remaja tadi, si kakek menghampiri mereka dan menyapa ramah, "Anak muda, kakek mendengar apa yang kalian bicarakan tentang kakek. Memang kakek kurang sabar menunggu disini tanpa melakukan sesuatu. Justru karena kakek sudah berumur, kakek tidak memiliki banyak waktu lagi untuk melakukan hal-hal yang belum sempat kakek lakukan. Kesadaran bahwa sisa waktu kakek yang tidak banyak inilah maka kakek tidak sabar menunggu di sini terlalu lama tanpa bisa melakukan apapun. Tentu kalian bisa mengerti kenapa kakek tidak sabar menunggu kan?"

"Oh, iya.. iya kek. Maafkan kami kek. Kami tidak berpikir panjang tentang waktu yang begitu berharga seperti kata kakek. Sepantasnya kami yang muda pun harus berpikir tidak boleh menyia-nyiakan waktu dengan tidak melakukan apa-apa seperti ini. Terimakasih kakek telah mengingatkan kepada kami".

Oh tuhan berikan kesadaran yg sama pada kami untuk tidak
boleh menyia-nyiakan waktu dengan tidak melakukan apa-apa..

Read More......

Selasa, 04 Maret 2008

SALAHKAH SISTEM PENDIDIKAN KITA?


Jika diamati, apapum yang diterapkan sistem pendidikan di institusi pendidikan Indonesia tampaknya cenderung membuat pelajar menjadi pasif, atau kurang memotivasi untuk memunculkan kreatifitas. Mengapa demikian apakah sistem pendidikannya yang salah?
Membicarakan sistem pendidikan adalah hal yang sangat kompleks – ada banyak faktor yang menjadi penyebab dan alasan, sehingga kita tidak bisa hanya menunjuk satu faktor dan satu solusi saja. Akan tetapi, terlebih dahulu kita harus bicara tentang orang yang menggerakkan sistem itu sendiri. Salah satu alasan mengapa kebanyakan sistem pendidikan di Indonesia (justru) membuat siswa-siswi menjadi pasif adalah karena adanya orang-orang yang mengerakkan sistem tertentu yang memang ingin memastikan bahwa siswa-siswi mereka selalu berada ‘di dalam kontrol’, sehingga ketika ada siswa/i yang memiliki kreatifitas di atas rata-rata justru akan dianggap sebagai murid yang ‘kurang ajar’ atau ‘memberontak.’ Akibatnya, mereka mulai memberikan ‘hukuman’ atau tekanan-tekanan tertentu yang mengharuskan murid menurut tanpa memikirkan lebih lanjut apa yang diperintahkan oleh sang guru.
Hasilnya, murid-murid yang ada tidak memiliki daya saing dan kreatifitas mereka tidak berkembang. sehingga potensi yang ada pada mereka belum bisa terus di-explore dan dikembangkan sejak dini.

Hal ini kembali berpulang pada para guru dan staf pengajar yang ada. Menurut hemat saya, apa pun sistem pendidikan yang digunakan akan baik ketika guru dapat mengenali dan memunculkan setiap potensi yang ada dalam diri siswanya.. Dengan demikian, siswa bukan hanya diajar berdasarkan kurikulum belaka, namun juga dipupuk dan dilatih untuk memberikan presentasi, berkreasi, mengamati, menganalisa, menggali informasi bersosialisasi dan mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dan berempati dengan orang lain.
Selama ada niat baik dari orang-orang yang menjalankannya maka masalah-masalah yang ada tetap akan bisa ditemukan jalan keluarnya.Dari sini kita semakin bisa melihat, betapa kompleksnya permasalahan yang ada dalam sistem pendidikan kita.oleh karena itu Jangan pernah menutup diri bagi sebuah perubahan dan jangan pernah membatasi diri untuk mempelajari hal-hal baru. Ketika kita mau mempelajari hal-hal yang baru dan terus mengalami perubahan, artinya kita sedang terus mendekati titik keberhasilan yang kita inginkan.

Read More......

Senin, 03 Maret 2008

belajar dari pengalaman?


Seorang wanita cantik dan sexy terjatuh dari lantai 80 sebuah gedung megah.
Untunglah di lantai 70, ada seorang Pria Amerika menangkapnya.
Wanita : "Terima kasih anda telah menolong saya "
Pria Amerika : "Sama-sama, tapi anda harus membalas budi"
Wanita : "Bagaimana caranya ?"
Pria Amerika : "Tidurlah denganku."
Wanita : "Kampret kau, TIDAK MAU !!!"
Pria Amerika : "Ya sudah kalau nggak mau "

Pria Amerika kemudian melepaskannya dan wanita itu kembali terjatuh. Di lantai 50, seorang Pria Prancis berhasil menangkapnya.
Wanita : "Terima kasih anda telah menolong saya. "
Pria Prancis : "Sama-sama, tapi anda harus membalas budi"
Wanita : "Bagaimana caranya ?"
Pria Prancis : "Tidurlah denganku."
Wanita : "Kampret kamu, TIDAK MAU !!!"
Pria Prancis : "Ya sudah kalau tidak mau."

Pria Prancis kemudian melepaskannya dan wanita itu kembali terjatuh...
Lantai 45 lewat, lantai 40 lewat, lantai 35 lewat dan tidak ada lagi yang menangkapnya. Si wanita mulai menyesal. Akhirnya dia memutuskan kalau ada lagi pria yang menangkapnya, ia mau diajak tidur bareng.

Daripada mati, pikirnya. Akhirnya di lantai 20, seorang Pria muslim Arab menangkapnya. Buru-buru wanita itu berkata :
Wanita : "Terima kasih anda telah menolong saya. Sebagai balas jasa, anda
boleh tidur dengan saya."
Pria Arab : " Astaghfirullah !!!!!"
Lalu Pria Arab itu melepaskannya kembali..

Read More......