Rabu, 04 Juni 2008

Kritik Penting Ngak Ya?

Terakadang kita merasa jengkel atau sebel dech bila ada orang yang mengkritik kita padahal kita tidak menyadarinya dibalik kritikan orang tersebut mungkin ada segi positifnya berarti dia perhatian ama kita buat kita memang terkadang ada juga yang jeleknya. Sehingga reaksi kita baik pikiran dan perasaan kita dipersiapkan untuk membela diri dari kritikan tersebut dari pada menikmati kritikan itu sendiri.

Kritik tidaklah identik dengan intrik, lalu Apa sebenarnya kritik itu ? Kritik dapat diartikan sebagai penilaian yang mengungkapkan baik keistimewaan, kekhasan maupun kelemahan dari seseorang baik berupa prilaku maupun ucapan yang semata-mata merupakan realita yang terjadi. Kritik merupakan pengakuan bahwa sesungguhnya manusia itu tidak sempurna, memiliki kelemahan dan mudah keliru. Tetapi keliru adalah fitrah manusia. Hal ini harus disadari sehingga keterbatasan atau kelemahan yang inheren dalam setiap manusia seharusnya menjadi kekuatan. Kelemahan, keterbatasan atau kekeliruan bukanlah aib !


Namun, membiarkan kelemahan, keterbatasan dan kekeliruan adalah hal yang harus dihindari. Mengapa sikap kritis harus ditumbuh-kembangkan ? Dalam masyarakat yang lemah daya kritisnya maka akan merajalela pembodohan, berkembang berbagai macam kemunafikan yang menguntungkan pihak tertentu dan merugikan pihak lain. Dalam masyarakat yang budaya kritisnya telah berkembang, ruang dan kesempatan terhadap pembodohan semacam itu dipersempit dan sikap egaliter berkembang. Sikap dan budaya kritis menjadi semacam penangkal dari kesewenang-wenangan sikap atau tindakan satu orang (kelompok) terhadap orang (kelompok) lain.
Masing-masing (orang / kelompok) lebih berhati-hati dalam bertindak, bersikap atau mengeluarkan pernyataan karena lingkungannya selalu memasang ‘mata pengawasan’ terhadapnya. Setiap individu makin terasah daya nalarnya karena setiap saat pendapat atau gagasannya dihadapkan pada penilaian objektif dan terbuka sehingga kecil sekali peluang baginya untuk sekadar mengeluarkan pendapat, pernyataan atau membuat kebijakan yang berimplikasi luas tanpa memikirkannya dalam-dalam, tanpa pertimbangan matang. Apabila dilakukannya juga, dia akan dihadapkan pada kecaman yang sangat tidak bersahabat. Dalam lingkungan, sikap kritis harus ditumbuhkan, dipelihara dan dikembangkan. Kritik ibarat angin yang menggoyang-goyang pohon dari kecil hingga menjadi pohon yang rimbun. Goncangan-goncangan angin itu bermanfaat untuk memperkuat akar-akar, dan cabang-cabang pohon hingga ia tumbuh dan berdiri kokoh. Namun ironisnya seringkali sikap kritis diartikan sebagai pembangkangan yang harus cepat-cepat diredam agar ‘virus‘ itu tidak menyebar ke mana-mana.

Tidak ada komentar: